Vera Farah Bararah,AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Ilustrasi (foto: Thinkstock)Jakarta, Bukan hanya mengemudi, berhubungan seks juga tidak dianjurkan untuk dilakukan di bawah pengaruh alkohol. Menurut penelitian, bercinta usai minum alkohol cenderung tidak aman dan lebih berisiko menularkan penyakit kelamin termasuk HIV.
Sebuah penelitian terbaru membuktikan bahwa kebiasaan minum alkohol berhubungan erat dengan tingkat penularan Human Imunnodeficiency Virus (HIV). Virus yang melumpuhkan sisitem kekebalan tubuh ini ditularkan melalui kontak cairan tubuh, salah satunya saat berhubungan seks.
Kesimpulan ini ditarik berdasarkan kajian terhadap 12 penelitian sebelumnya, yang hampir semuanya menunjukkan bahwa risiko penularan HIV meningkat pada orang yang sering minum alkohol. Meski begitu, belum ada bukti kuat bahwa kaitan tersebut bisa dimaknai sebagai hubungan sebab akibat.
Para peneliti memperkirakan, konsumsi alkohol terutama yang berlebihan berkaitan dengan perilaku seks yang tidak aman sehingga mudah menularkan HIV. Jika dugaan ini benar, maka hubungan itu berlaku bukan hanya untuk HIV tetapi juga penyakit kelamin lainnya seperti sifilis dan gonorrhea.
Menurut para peneliti, konsumsi alkohol secara berlebihan dapat menurunkan kemampuan otak dalam mengambil keputusan. Misalnya saat melakukan hubungan seks yang berisiko, seseorang jadi tidak tegas untuk memutuskan penggunaan kondom sebagai pelindung.
"Minum alkohol memiliki hubungan dengan kecenderungan untuk melakukan seks yang tidak aman dan fakta ini bisa jadi pertimbangan dalam upaya pencegahan HIV dan AIDS," kata Dr J Rehm, seorang ilmuwan di Washington yang melakukan penelitian ini seperti dikutip dari Indiavision, Selasa (13/12/2011).
HIV merupakan salah satu Infeksi Menular Seksual (IMS) yang cukup ditakuti, karena jika tidak diobati bisa memicu AIDS (acquired immune deficiency syndrome). Seseorang yang terjangkit AIDS bisa meninggal akibat berbagai infeksi penyerta seperti tuberculosis (TBC) dan pneumonia.
Hasil kajian ini telah dimuat dalam jurnal Addiction.
up/ir)
Sumber: detikhealth.com
Ilustrasi (foto: Thinkstock)Jakarta, Bukan hanya mengemudi, berhubungan seks juga tidak dianjurkan untuk dilakukan di bawah pengaruh alkohol. Menurut penelitian, bercinta usai minum alkohol cenderung tidak aman dan lebih berisiko menularkan penyakit kelamin termasuk HIV.
Sebuah penelitian terbaru membuktikan bahwa kebiasaan minum alkohol berhubungan erat dengan tingkat penularan Human Imunnodeficiency Virus (HIV). Virus yang melumpuhkan sisitem kekebalan tubuh ini ditularkan melalui kontak cairan tubuh, salah satunya saat berhubungan seks.
Kesimpulan ini ditarik berdasarkan kajian terhadap 12 penelitian sebelumnya, yang hampir semuanya menunjukkan bahwa risiko penularan HIV meningkat pada orang yang sering minum alkohol. Meski begitu, belum ada bukti kuat bahwa kaitan tersebut bisa dimaknai sebagai hubungan sebab akibat.
Para peneliti memperkirakan, konsumsi alkohol terutama yang berlebihan berkaitan dengan perilaku seks yang tidak aman sehingga mudah menularkan HIV. Jika dugaan ini benar, maka hubungan itu berlaku bukan hanya untuk HIV tetapi juga penyakit kelamin lainnya seperti sifilis dan gonorrhea.
Menurut para peneliti, konsumsi alkohol secara berlebihan dapat menurunkan kemampuan otak dalam mengambil keputusan. Misalnya saat melakukan hubungan seks yang berisiko, seseorang jadi tidak tegas untuk memutuskan penggunaan kondom sebagai pelindung.
"Minum alkohol memiliki hubungan dengan kecenderungan untuk melakukan seks yang tidak aman dan fakta ini bisa jadi pertimbangan dalam upaya pencegahan HIV dan AIDS," kata Dr J Rehm, seorang ilmuwan di Washington yang melakukan penelitian ini seperti dikutip dari Indiavision, Selasa (13/12/2011).
HIV merupakan salah satu Infeksi Menular Seksual (IMS) yang cukup ditakuti, karena jika tidak diobati bisa memicu AIDS (acquired immune deficiency syndrome). Seseorang yang terjangkit AIDS bisa meninggal akibat berbagai infeksi penyerta seperti tuberculosis (TBC) dan pneumonia.
Hasil kajian ini telah dimuat dalam jurnal Addiction.
up/ir)
Sumber: detikhealth.com
EmoticonEmoticon