Menghindari penyakit jantung,kanker,atau osteoporosis bukanlah hal yang sulit jika dilakukan sejak dini.Salah satunya dengan menjalani hidup sehat.Tidak sulit bukan?


Penyakit tak menular seperti jantung,kanker,hingga osteoporosis sepertinya kini sudah menjadi momok.Padahal bila diantisipasi sejak dini,mungkin Anda bisa menghindarinya. Menjalani gaya hidup sehat menjadi cara ampuh menangkalnya. Serangan jantung, misalnya.Penyakit ini bisa dipicu oleh kegemukan, kadar kolesterol tinggi,diabetes tinggi,dan berat badan tidak ideal.Hal ini terjadi akibat pola hidup tidak sehat.

Prof Dr dr Budi Setyanto SpJP,spesialis jantung dari Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI),menyarankan, untuk menghindari serangan jantung,sebaiknya meninggalkan kebiasaan merokok,pola makan tidak sehat,terlalu banyak asupan lemak,kurang makan berserat tinggi yaitu sayuran dan buah-buahan, serta rendahnya kegiatan fisik.

Dan yang paling penting, kebiasaan sehat tersebut musti rutin dilakoni di dalam rumah oleh seluruh anggota keluarga. Misalnya,melarang anggota keluarga untuk merokok di rumah,menyiapkan bahan makanan yang sehat di rumah,seperti buah-buahan dan sayuran,dan lebih aktif bergerak.“Kebiasaan gaya hidup sehat harus dilakukan dari lingkup terkecil,yakni rumah dengan memastikan asupan makanan yang sehat bagi diri sendiri dan keluarga,” kata Budi.

Begitu juga dengan penyakit kanker.Untuk kanker serviks sebenarnya sudah bisa diantisipasi. Dengan deteksi dini, kanker serviks bisa disembuhkan. Untuk menekan angka penderita kanker serviks, Yayasan Kanker Indonesia DKI Jakarta mencanangkan program Deteksi Dini Kanker Rahim dengan metode IVA di puskesmas yang ada di beberapa wilayah,yakni Kecamatan Johar Baru,Puskesmas Galur, Puskesmas Kampung Rawa, Tanah Tinggi, Puskesmas Jatinegara, dan rumah bersalin Panti Astuti.

Kegiatan pendeteksian kanker tersebut,diharapkan Laila,untuk selanjutnya dapat menyebar ke seluruh wilayah di Jakarta dan seluruh Indonesia. Kanker serviks merupakan penyakit paling banyak kedua di dunia yang diderita wanita dengan usia di atas 15 tahun.Sedikitnya sekitar 500.000 wanita di seluruh dunia, didiagnosis menderita kanker ini,dan rata-rata sebanyak 270.000 meninggal dunia tiap tahunnya.

Ada 100 jenis tipe HPV,namun yang menyebabkan kanker serviks adalah tipe 16 dan 18.Di Indonesia, diperkirakan setiap tahunnya terdapat 15.000 kasus baru dan 8.000 di antaranya meninggal dunia.Anda sendiri dapat mencegahnya dengan melakukan deteksi dini. Penyakit tidak menular lain yang juga menjadi ancaman adalah osteoporosis. Penurunan massa tulang terjadi secara bertahap seiring dengan bertambahnya usia sehingga meningkatkan risiko kerapuhan dan patah tulang.

Kejadian patah tulang ini lebih banyak terjadi pada wanita usia lanjut karena penurunan densitas secara alami setelah menopause. Namun, sebagian besar wanita Indonesia menderita kekurangan 50% kalsium harian mereka.“Padahal kalsium memiliki peranan penting mulai dari proses pembentukan tulang sampai mempertahankan kepadatan tulang,” kata Dr Tanya Rotikan SpKO dari FKUI RSCM.

Karena datangnya tanpa gejala,osteoporosis sering kali diabaikan.Tulang dapat menjadi keropos,tanpa mengubah bentuk atau struktur luar tulang tersebut.Akan tetapi, daerah dalam tulang menjadi berlubang-lubang sehingga mudah patah.Prosesnya tidak instan dan sering kali tanpa disadari. Tidak heran jika osteoporosis disebut silent disease. Penderitanya tidak akan merasakan gejala berarti pada stadium awal,namun diamdiam menghancurkan karena kekuatan tulang semakin turun.

Osteoporosis menyebabkan risiko patah tulang menjadi meningkat,terutama patah tulang belakang. Dr dr Luthfi Gatam dari Rumah Sakit Fatmawati mengatakan, di Amerika Serikat,satu dari empat patah tulang panggul karena osteoporosis menyebabkan pasien dirawat di tempat perawatan selama jangka panjang dan tidak bisa berjalan tanpa bantuan.Adapun 24% berisiko tinggi meninggal dalam satu tahun.Luthfi juga menyebutkan kondisi di Indonesia tidak jauh berbeda.

Luthfi menambahkan,seorang perempuan selama hidupnya akan kehilangan 40- 50% massa tulang.Berbeda dengan kaum adam yang akan kehilangan massa tulangnya pada usia yang lebih tua,dan jumlahnya hanya 20-30%.“Pada saat hamil dan menyusui,massa tulang wanita akan banyak terambil.Begitu juga menopause ketika hormon estrogen semakin berkurang,”tuturnya. Tanya menyarankan agar wanita lebih aktif untuk “menabung tulang”.

Kegiatan yang bertujuan mencegah osteoporosis ini dapat dilakukan sampai wanita mencapai usia 30 tahun.Karena massa tulang mencapai puncak pertumbuhan dan perkembangannya pada usia tersebut. Lewat dari usia itu, massa tulang akan menurun secara alamiah. Perlu diketahui,pencegahan osteoporosis ini,bahkan dapat dilakukan sejak anak dalam kandungan.Ibu yang sedang hamil sangat memegang peranan penting dalam pembentukan tulang sang jabang bayi kelak yang dilanjutkan pada usia balita.

Selanjutnya usia pencegahan yang paling berarti adalah dari usia 8-16 tahun ketika terjadi pemadatan tulang dan percepatan tumbuh sewaktu remaja. Untuk mencegah osteoporosis, sebenarnya tidak sulit. Anda dapat memulainya dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti tidak merokok dan minum alkohol.

Lakukan pula latihan fisik yang baik,benar, teratur,dan terukur (BBTT), terutama dengan pembebanan. Untuk mempertahankan massa tulang,terutama perempuan, harus mendapatkan gizi terutama makanan atau minuman yang mengandung kalsium,termasuk mengonsumsi susu secara teratur. ● rendra/novi
Sumber: harian-sindo


EmoticonEmoticon